KENAL SEBULAN LANGSUNG MENIKAH, APA GAK TAKUT?
Sebenarnya kita berdua tidak ada kepikiran menikah awalnya, kami sama - sama saling ingin mengenal saja. Dalam kehidupan yang kami berdua jalani sebelumnya tidak ada rencana menikah karena kami berdua belum siap secara finansial, bahkan kami berdua sebelum dipertemukan hidup hanya ingin berbakti ke orang tua saja tanpa menikah. Lalu kenapa sekarang bisa menikah? Begini ceritanyaaa...
Awal bulan September kami mengobrol intens dan merencanakan untuk bertemu. Kami berdua bertemu di Nakoa Suhat (Coffee shop hits di Malang) yang lokasinya dekat dengan tempat kerjaku saat itu. Kami bertemu mengobrol bertukar cerita dan berkenalan akan tetapi aku tidak terlalu tertarik, biasa saja.
Beberapa hari berikutnya kami bertemu kembali ke Alun - alun Batu, karena memang aku sebagai arek Malang belum pernah bermain kesana buat malam mingguan, dia yang punya ide untuk ajak aku makan sate taichan di alun - alun. Setelah makan dan ngoblor kami move ke cafe, nahh disini nih aku merasa energinya berbeda aku merasa salting haha.
Lokasi aku ngopi di Vanderman Coffe disini kita bisa liat pemandangan dari atas kota batu ke arah Malang, bagus banget keliatan banyak lampu - lampu gitu vibesnya romantis sihh emang ada band yang nyanyi juga. Mungkin karena didukung sama vibes cafe ini ya obrolan kami semakin intens dan kedekatan kita makin bagus. Tyean memang cepat luluh saat di treat baik sama pria, makannya saat sama paksu semuanya dilayani, dijajankan apapun yang aku mau, diperhatikan jadi luluh berasa jadi cewek akunya.
Seiring berjalannya waktu semakin sering juga kami ngobrol via whatsaap, dan membuat aku lebih mengenal karakter dia. Untungnya kami bertemu disaat usia kita berdua memang sudah dewasa. Suami 31 tahun dan aku 30 tahun, setelah aku mencoba membuka diri lebih untuk banyak cerita apa yang aku inginkan begitu juga dengannya, mimpi kita apa, dan rencana masa depan bagaimana. Hal ini membuat aku merasa energi kita berdua cocok, dan sejauh ini semuanya baik - baik saja. Mungkin karena usia kita yang sudah cukup dewasa dan kita berdua dari awal memang jadi diri kita sesungguhnya jadi saat setelah menikah aku merasa gak ada yang berubah sejauh ini.
Balik lagi di masa perkenalan ya, saat bulan september kita fokus mengenal dan di akhir bulan kita memutuskan untuk berhubungan lebih lanjut. Ini foto dia kasih suprise lucuu yaaaa. Hampir setiap kita bertemu dia selalu nganterin aku pulang katanya sih biar mastiin aku pulang dirumah dengan selamat katanya, padahal jarak dari rumah ke tempat dia bisa sejam an.
Ibu melihat kami sering keluar berdua dan bertanya serius kepada suamiku saat itu, kalau sudah cocok bisa disegerakan menikah saja kata ibu. Akhirnya dia langusng bilang "iya bu, saya juga mau secepatnya". Sejak niatan baik suami pada saat itu semua hal menuju pernikahan sangat lancar, mulai dari prepare foto baground biru, pengurusan data, persiapan lamaran, sampai akad nikah dan nikah lancar tanpa hambatan.
Kami saling Mengenal pada bulan September >> Oktober persiapan Lamaran >> November kami melangsungkan Lamaran >> Desember persiapan Pernikahan >> Januari kami melangsungkan Pernikahan. Rute yang gak pernah aku bayangkan, padahal saat ada orang menikah aku ngerasa, apa aku juka akan pakai gaun pernikahan? apa aku juga layak dicintai, apakah aku wort it, apakah ada yang bersedia hidup bersama aku?.
Nyatanya memang ada waktunya, tinggal sabar saja. Setiap kemauan pasti ada jalan, kita manusia diciptakan berpasang - psangan, jangan khawatir tyean saja bertemu jodoh di waktu yang gak di sangka - sangka kok. Allah maha baik biarlah Tuhan saja yang mengatur, kita hanya bisa berusaha yang terbaik.
Katanya sih kalau memang jodohnya akan diperlancar. Yapp Tyean dan Suami sangat membuktikan uncapan ini. Jalan menuju pernikahan kami lancar, tanpa halangan, sederhana, dan tanpa hutang, karena fokus utamanya bahagia. Jangan menaruh gengsi pada pernikahan, esensi pernikahan ini adalah berbagi bahagia bukan menunjukan gengsi seberapa mewah hari pernikahanmu, fokus saja ke dirimu dan pasangan.
Menikahlah saat kamu siap, gak melulu siap materi tapi juga mental. Saat diri sudah berserah, fokus memperbaiki diri dan berjuang untuk hidup lebih baik versi kita. Berusahalah semaksimal mungkin, selalu berfikir positif, dan percayalah hal - hal positif juga akan datang menghampiri hidupmu.
0 komentar