TALKING TO STRANGERS BOOK NOTES - MALCOLM GLADWELL

by - Juni 16, 2022

"Apa yang seharusnya kita ketahui mengenai orang tak dikenal?"


Dua Teka Teki

Meyaksikan penghianatan yang memalukan, bagaimana dengan kita memahami orang tak dinenal? Mengapa kita tidak tahu ketika orang tak dikenal didepan kita sedang berbohong?


Menganggap Orang Lain Pasti Jujur

Kadang kita menilai seseorang baik atau tidak karena dia bertumbuh besar atau kecil, ganteng atau biasa saja, kulit hitam atau putih. Itu semua malah menghadirkan bias.

Pemilihan kosa kata saaat berbicara mencerminkan orang seperti apa dia.

Terkadang semua yang dinyatakan kebetulan itu “ bukan” jadi waspada terhadap jenis nuansa, kesan, dan kebetulan yang sering diabaikan orang.

Memangnya seberapa banyak kita menebak kebohongan / kejujuran dengan tepat? Seperti tes Levine (tes yang menebak apakah orang ujian murid  itu jujur atau tidak, di cek dengan rekaman video saat interview) tetap saja terkecoh, mereka menganggap orang selalu jujur.

Anda mempercayai seseorang bukan karena tidak memiliki keraguan terhadapnya. Kepercayaan bukanlah ketiadaan keraguan. Anda mempercayai seseorang karena anda tidak memiliki cukup banyak keraguan terhadapnya.
Cara yang benar untuk bersikap :
Adakah cukup banyak tanda untuk mendorong anda melewati batas kepercayaan? Jika tidak ada, berarti dengan menganggap orang itu jujur, anda bersikap manusiawi.

Kenyataannya deteksi kebohonganpun tidak bisa bekerja dengan cara yang kita harapkan. 

Difilm detektif brilian mendatangi tersangka dan mengungkapkan kebohongan saat itu juga. Namun dalam kehidupan nyat, mengumpulkan bukti yang cukup untuk menyalahkan keraguan membutuhkan tenaga.
Ex: Anda bertanya kepada suami “Apakah kamu berselingkuh?” dia menjawab “Tidak” anda mempercayainya, anggap dia jujur apapun ke tidak konsisten kecil yang ditemukan di ceritanya anda memaklumi. Namun 3 bulan kemudian, anda secara kebetulan melihat tagihan hotel yang tak biasa di tagihan kartu kreditnya. Dan hal itu dikombinasikan dengan berminggu – minggu hilangnya dia tanpa alasan, panggilan telfon misterius mendorong anda melewati batas. Begitulah cara kebohongan terdeteksi.

Dari statistik Association of Certified Fraud Examiners 5-6% pendapatan akan hilang karena pencurian kalau kita berbisnis.

Dalam kehidupan Nyata tim Levine mengingatkan kita bahwa kebohongan itu langka, dan kebohongan yang katanya terjadi diungkapkan oleh sedikit sekali orang. Itulah mengapa tidak terlalu masalah kalau kita tidak jago mendeteksi kebohongan di dunia nyata. Dalam keadaan demikian, menganggap orang lain jujur itu justru logis.
Ex: Jika petugas kasir kedai kopi berkata total pembelian anda $6,74 sudah di tambah pajak, anda bisa menghitung sendiri untuk mengecek hitungannya, membuat orang dibelakang anda menunggu, dan membuang 30 detik. Atau anda bisa menganggap si kasir jujur, karena sebagian besar orang memang jujur.

Manusia tidak pernah bisa mengembangkan keahlian deteksi penupuan yan canggih dan akurat karena ga akan ada untungnya, menghabiskan waktu memeriksa kata – kata dan perilaku orang – orang disekitar kita.


Sesekali tertipu tidak papa, sekedar ongkos berbisnis.

Cerita dari pelecehan anak Jerry Sandusky & Nassar apapun itu jika sudah melewati batas privasi adalah “Salah!” percaya saja apa yang orang katakan, untuk ketidaknyamanan suatu atau kecurigaan tentang hal sepele.

Jika setiap pelatih (dalam cerita dibuku ini) tidak akan ada orang tua yang membiarkan anaknya keluar rumah, dan tidak ada orang waras yang mau menjadi pelatih. Kita menganggap orang jujur _bahkan ketika keputusan itu mengandung resiko mengerikan _ karena kita tidak punya pilihan. Kalau tidak, masyarakat tidak bisa berfungsi. Dan dalam kasus – kasus langka ketidak percayaan dibalas penghianatan, mereka yang menjadi korban kecenderungan menganggap orang jujur layak mendapat simpati kita, bukan celaka.

Kita seharusnya tidak takut melakukan hal yang benar atau dituduh berbuat salah, padahal kita melakukan hal yang benar.

Memahami orang yang tak dikenal _ tanpa memikirkan konsekuensi pesan itu. Namun, kita terlalu terburu - buru. (Biasanya kita justru mengambil langkah yang salah dalam hal menilai orang tertentu)


Transparansi
adalah gagasan bahwa perilaku dan sikap orang _cara orang menampilkan diri di luar dengan apa yang mereka rasakan di dalam. Transparansi juga alat penting kedua yan kita gunakan untuk memahami orang yang tidak dikenal.
Bila tidak mengenal seseorang atau tidak bisa berkomunikasi dengannya, atau tidak punya waktu untuk mengenalnya dengan lebih baik, kita percaya bisa memahaminya lewat perilaku dan sikap.

Ekspresi adalah jendela jiwa.

Emosi dibentuk oleh evolusi, artinya orang tengah laut sekalipun punya ekspresi yang sama ketika marah, sedih dan bahagia kan? "TIDAK" itu berbeda.
(foto hal 164)
Orang Trobiand (orang yang hidup di pulau kecil tengah laut) mengekspresikan senang dengan ekspresi netral, dan yang paling mengeutkan adalah fakta bahwa yang kita anggap wajah ketakutan ternyata di Trobiand dianggap wajah mengancam.

Orang yang kaget tak selalu terlihat kaget, orang yang memiliki masalah emotional tak selalu terlihat seperti itu juga.

Apapun variabel tak teramati yang menyebabkan kita kadang melenceng dari prediksi _ entah itu keadaan internal, seperti suasana hati, atau ciri tertentu kasus yang menoljol dan diperhatikan berlebihan _ semuanya bukanlah sumber informasi pribadi, lebih merupakan sumber kesalahan prediksi. Yang tak teramati menciptakan kegaduhan, bukan sinyal.

Kebutuhan manusiawi mengharuskan kita menoleransi banyak kesalahan. Itulah paradoks dalam berbicara dengan orang yang tak dikenal. Kita perlu berbicara dengan mereka. Namun, kita payah dalam melakukannya _ dan kita tak selalu jujur dengan sesama mengenai betapa payahnya kita.

Penelitian mengungkapkan mengidentifikasi pembohong dengan benar sebanyak 54% _ sedikit saja lebih banyak dari pada hasil acak. Lantas hakim, agen fbi, mahasiswa (dalam cerita di buku ini) adalah payah dong, Mengapa?

Kita cenderung menilai kejujuran orang berdasarkan cara bersikap. Orang - orang yang berbicara lancar, percaya diri, menjabat tangan dengan mantap, ramah dan mudah dekat dengan orang lain dipandang bisa dipercaya.
Orang - orang yang gelisah, menghindar, bicara terbata - bata, terlihat tidak nyaman, dan memberi penjelasan berputar - putar dianggap tak bisa dipercaya. Dalam satu survey di 58 negara, 63% menemukan pembohong "tak berani membalas tatapan mata". Namun gimana kalau pembohong berperilaku seperti orang jujur atau sebaliknya orang jujur berperilaku seperti pembohong? Orang yang tidak cocok luar dalam seperti ini sukar diprediksi.

Pembelajaran tentang minuman alcohol.
Secara fiologis, wanita beresiko lebih besar terkena blackout. Dikareankan tubuh perempuan mengandung sedikit air dari pada tubuh laki - laki sehingga alkohol memasuki aliran darah perempuan jauh lebih cepat.
Terkadang kita gagal untuk melindungi perempuan ketika diri mereka membuat tak terlindung. Perempuan mendapatkan pesan melenceng bahwa hak mereka minum sebanyak laki - laki adalah persoalan feminisme.

Berlatih beladiri itu bagus, namun apa gunanya teknik bela diri jika sudah mabuk? 


Pelajaran
wait......



Tap 2x ↷
INSTAGRAM - YOUTUBE - TIKTOK
Email Kerjasama : emailtyean@gmail.com


Please wait ...
masih nerusin nulisnya hehe


You May Also Like

0 komentar